Senin, Juni 25, 2007

keajaiban dan keberkahan Pay Day




Sebulan kerja di kantor baru,G Rasanya sudah tidak sabar menunggu hari keramat ini pay day alias gajian . Di otakku sudah terdapat sejumlah list ¥ barang keperluan yang kudu dibeli ç & berbagai macam benda yang sudah lama aku idam2kan (noraknya!!).
Alhasil setelah mengecek saldo ku di bank, kembali angan-anganku bermain, nanti saat pulang kantor saya akan mampir di salah satu mall dekat rumah sambil belanja menikmati hasil jerih payahku sebulan.
Sorenya ketika di kendaraan Žmenuju pulang, ibuku menelpon ke handphoneku È “va nanti mampir ke rumah H ya”. Karena kwatir ada hal penting saya langsung menjawab “ok mam nanti saya mampir kesana sebentar“. Karena memang kebetulan rumah ibuku searah dengan route pulang menuju rumahku.
Sampai di rumah ibuku, dia bercerita semua kejadian yang dialaminya dengan rinci kemana saja dia bepergian selama seminggu ini. Termasuk acara tour to bogor bersama para pensiunan tempatnya bekerja. Tak lupa dia mengajak salah satu anakku Rara untuk ikut serta ke kebun duren ‘warso farm’ di daerah bogor P.
Saya mendengarkan semua cerita ibuku tanpa komentar sampai-sampai dia bilang, “kamu kenapa va, kog diam saja sakit, cape, mau dibuatkan minuman åapa?”. MasyaAllah mama, perhatianmu memang tak lekang oleh waktu aku sudah setua ini aja masih dia kwatirkan. Aku jadi teringat pada anakku sendiri, aaah pasti Rara akan senang bila kuceritakan bahwa dirinya diajak neneknya jalan-jalan ke bogor, meskipun dia sudah pernah berkunjung kesana bersamaku.
Aku termenung sejenak dengan keinginan awalku untuk berbelanja malam ini. Sambil berfikir berkali-kali buat apa aku memaksa belanja hal-hal yang sudah terangan di otakku kalau itu semua hanya suatu semu yang tidak ada manfaatnya untukku selain untuk menyenangkan dan membuat rasa puas sesaat terhadap diriku sendiri. Alangkah congkak dan tidak berperasaannya hambamu ini ya Allah.
Aku jadi tercenung berfikir berulang-ulang lagi untuk membelanjakan gajiku. Ah mungkin sudah sepantasnya aku berbagi keberkahan ini pada ibuku. Sedetik kemudian tanpa ragu-ragu aku serahkan amplop * uang yang sudah aku siapkan untuk belanja tadi ke tangan ibuku. Giliran ibuku yang bengong dan bertanya,” apa ini va?”. Aku jawab ringan,” ini rezeki dari Allah untuk mama”.
Ya Allah Ya Rabb, mata ibuku langsung haru kaget dapat kejutan seperti itu. Tanpa berlama-lama lagi aku langsung bangkit dan beranjak. “Mam, saya pulang ya sekarang, kasian anak2 sudah menunggu dirumah H”. Ibuku menjawab, “ kamu ga makan ä malam dulu disini sebentar mama siapkan”. Karena kawatir akan lebih Z malam sampai dirumah aku menolak halus tawaran mama. “Ya sudah kalau kamu maksa pulang, hati-hati dijalan ya”. Aku lalu mencium Ntelapak tangan mama sambil pamit berjalan keluar rumah. Mama berpesan “besok jangan lupa kaka rara di drop di sini, kalau mau ikut ke bogor pagi sekali R”.
Allhamdulillah ya Rabb, Terimakasih atas anugerah & karuniamu yang telah kau beri selama ini. Kau berikan aku, anak-anak yang sehat & pintar juga telah kau berikan aku suami yang dapat membimbing anak-anak & aku, agar selalu mengingatmu dan selalu bersyukur atas semua nikmat yang telah kau limpahkan kepada kami sekeluarga ”.